Google
 

Wednesday, May 30, 2007

Bau Badan

Yuliani Setiadi
24-11-2006



BB alias bau badan salah satu aib paling gede kalau kamu mau pede bersosialisasi. Tapi memang BB tuh sudah menjadi sosial epidemik terbesar di jaman sekarang, kayanya kamu nggak bisa deh ke mana-mana tanpa secara nggak langsung mencium bau nggak sedap itu. Entah lagi nongkrong di mall, naik bus tanpa mencium bau badan hasil keringat, dan yang entah mengapa juga biasanya datang dari cowok. Buat kamu-kamu yang menderita masalah ini, tenang saja karena KAMERA siap membantu kamu untuk memeranginya.

Tidak sadar

Walaupun aneh banget, tapi biasanya orang yang bermasalah dengan BB suka nggak menyadari kalau dia agak bau. Biasanya yang menjadi korban adalah orang-orang di sekitarnya, iya kalau ada yang berani bilangin, kalau nggak kan bete. Misalnya mau PDKT eh si doi malah kabur dan kita nggak tau sebabnya yang kemungkinan besar BB. Duh sewot deh, tetapi kawan KAMERA ini memang biasa loh, sudah terbukti secara scientific kalau orang yang mengalami masalah bau badan sama sekali nggak nyadar karena molekul hidung mereka sudah terbiasa dan tidak lagi sensitif terhadap bau tersebut. Mereka bisa aja mencium bau jengkol atau bau bawang tapi yah begitu deh bau sendiri nggak kecium walau alamak kencangnya.

Mulai puber

Nah untuk melawan musuh kita, seperti kata Sun Tzu, kita kudu mengenali musuh tersebut. Kenapa BB itu terjadi? Yah sebenarnya masalah BB itu pasti menghidapi semua orang, hanya saja terkadang ada orang-orang tertentu yang baunya lebih kuat. Kenapa bisa demikian? Karena semua manusia pasti berkeringat! Berkeringat merupakan cara biologis tubuh kita untuk menangani suhu udara yang terlalu panas supaya tubuh tetap seimbang. Keringat sendiri itu tidak berbau, hanya saja keringat merupakan medium paling ok bagi bakteria yang hidup di kulit kita. Para bakteria inilah yang membuat keringat pecah menjadi asam berbau. Dan biasanya masalah ini muncul mulai puber karena saat itu lah kelenjar keringat menjadi aktif. Jadinya secara logika kita bisa menghilangkan BB dengan mengurangi keringat atau mengobati bakteria tersebut.

Memeranginya

Yah kita sudah mengetahui sebab musababnya sekarang kita masuk ke strategi perang. Yang pertama adalah dengan masalah kebersihan pribadi. Cukup mandi 2-3 kali sehari seperti biasa dan berikan perhatian ekstra di daerah rawan bau seperti ketiak, alat kelamin, dan kaki. Untuk yang ekstra bermasalah, kamu bisa menggunakan sabun antiseptic yang bsia dengan mudah kamu temukan di supermarket. Kalau masih bandel, kamu bisa mendapatkan sabun khusus dengan pHisoHex yang bisa didapatkan via apotik atau dokter kulit. Tidak lupa tentunya setelah mandi menggunakan deodoran, disarankan sih yang bukan roll-on karena konon bisa menyebabkan masalah kanker. Kamu bisa pilih yang semprot atau lebih tradisional lagi dengan bedak bayi karena bedak bayi lebih friendly dengan kulit sensitif. Beli yang mengandung garam aluminium karena mereka dapat mengurangi keringatmu.

Trik selanjutnya adalah dengan mencukur bulu ketiak kamu baik cowok maupun cewek. Nggak usah malu-malu karena bulu-bulu itu merupakan lahan subur bagi bakteria untuk berkembang biak. Untuk kaki khusus gunakan bedak anti jamur, dan sebaiknya pilih kaus kaki dengan bahan katun yang memudahkan pernafasan kulit. Hindari pilihan sepatu kets dan kalau perlu sering angin-anginkan kakimu dengan sering memakai sandal. Yang tidak kalah penting adalah selalu mengganti pakaian kamu setiap hari dengan yang fresh habis dicuci. Sebaiknya jangan memakai baju yang sudah kamu pakai sebelumnya karena walau kelihatan bersih, pastinya keringat kamu sudah pernah menempel dan akan mengeluarkan bau tidak sedap.

Bila perlu cuci baju kamu dengan air super panas supaya bakteria yang menempel cepat mati dan tidak lupa angin-anginkan supaya cepat kering. Hindari pakaian dengan bahan sintetis dan ketat karena mereka memperburuk masalah berkeringat. Pilihan makanan juga bisa mempengaruhi bau tubuh, yang ini memang agak sulit tetapi ternyata makanan spicy dan pedes ala Indonesia memang rawan menjadi katalis BB. Banyakin juga konsumsi air putih dan sayur-sayuran karena daging yang lebih sulit dicerna juga bisa membuat masalah BB.

Kelenjar keringat

Strategi-strategi di atas biasanya sudah cukup efektif untuk melawan BB tetapi berhubung kita sebagai manusia cukup unik. Ada pula orang-orang yang mengalami masalah BB lebih daripada kebanyakan, biasanya itu terjadi karena mereka memiliki kelenjar keringat yang lebih aktif dan besar pula. Kalau sudah begitu memang kudu melakukan penanggulangan ekstra. Selain menggunakan deodoran biasa, gunakan juga yang mengandung 20% aluminium chloride solution aka Anhydol forte yang bisa kamu beli di apotek.

Gunakan di malam hari menjelang istirahat atau tidur karena pada saat itu biasanya kita lebih jarang berkeringat. Jangan dipakai setelah kamu cukuran yah karena bakal bikin kulit jadi iritasi, tetapi cukup di daerah bermasalah dan di pagi harinya dapat kamu bersihkan. Supaya lebih berhasil gunakan setiap malam dan setelah mengalami pengurangan bisa kamu kurangi frekuensinya menjadi 2-3 malam sekali.

Yang terakhir ini adalah untuk kasus yang sudah serius. Pertama dengan operasi untuk memindahkan sebagian area kulit sebesar 1,5 cm - 4 cm di bawah ketiak yang berarti juga menghilangkan daerah paling bermasalah. Ada juga dokter yang melakukan liposuction di daerah tersebut untuk menarik kelenjar keringat. Pilihan ke dua adalah transthoracic sympathectomy, operasi yang mematikan jaringan syaraf pengontrol keringat. Kemungkinan suksesnya hanya 40% , banyak orang yang setelah menjalani operasi tersebut malah mengalami masalah keringat di bagian tubuh lain seperti dada, perut, dan punggung.

Alternatif paling baru adalah dengan botox yang sering digunakan untuk menghilangkan keriput. Dalam terapi ini suntikan botox dilakukan di beberapa titik di ketiak untuk mengurangi keringat. Hanya saja ini tidak bisa dilakukan di tangan atau kaki serta harus dilakukan setiap beberapa minggu, tetapi ini merupakan pilihan yang paling aman kalau si pasien masih bingung akan melakukan operasi besar atau tidak.

No comments: