Oleh Carrie Dierks
Sumber: © 1998 Peregrine Publishers, Inc., All Rights Reserved
Jika akhir-akhir ini Anda berhenti sejenak di counter minyak wangi, Anda pasti mendapatkan banyak sekali jenis cologne dan minyak wangi yang baru di pasaran. Aroma baru dari Tommy Hilfiger, Coty, dan Clinique, di antaranya, bercirikan campuran unik yang berkisar dari "karangan bunga mawar, melati, dan bunga bakung" sampai kepada "bau pedas dari merica dan kayu manis". Aroma-aroma ini berkisar dari yang lembut sampai yang berani, tetapi semua mempunyai kesamaan: mereka menggunakan teknik labotarium modern untuk meniru dan meningkatkan wewangian yang berasal dari alam.
Waktu seorang pembuat minyak wangi meracik jenis wewangian yang baru, kerjanya sangat mirip seperti seorang komposer menciptakan sebuah melodi: mencampurkan beberapa jenis wewangian ke dalam suatu keseluruhan yang selaras. Berbagai macam bau di dalam minyak wangi dikelompokkan sebagai nada atas, nada tengah dan nada dasar. Nada atas biasanya berasal dari tumbuhan sejenis lemon dan jeruk, tercium oleh hidung Anda terlebih dahulu, karena molekulnya menguap dengan cepat. Nada dasar mempunyai bentuk molekul yang lebih besar dan lebih lambat menguap, baunya akan bertahan selama satu hari atau lebih, biasanya berasal dari zat yang dikeluarkan oleh hewan seperti musk (dari rusa Tibet) dan ambergris (dari paus sperma). Nada tengah merupakan pusat dari wewangian dan biasanya merupakan campuran dari bunga-bunga yang wangi seperti mawar, melati dan bunga bakung.
Dunia pembuatan minyak wangi mengalamami perubahan besar tahun 1921, dengan dikeluarkannya Chanel No. 5. Wewangian klasik ini adalah wewangian pertama yang mengkombinasikan sari bunga-bungaan dengan persenyawaan buatan yang disebut aldehida. Persenyawaan hidrokarbon ini tidak hanya memperkuat dan mengintensifkan aroma tradisional, tetapi juga memberikan kemungkinan untuk menciptakan banyak aroma-aroma baru yang tampaknya tidak terbatas. Ahli-ahli kimia sekarang ini sudah mengembangkan sekitar 3000 aroma buatan berbeda untuk dikerjakan.
Aroma khas dari sebuah persenyawaan tergantung dari struktur kimianya. Contohnya, menurut seorang ahli kimia organik Charles Sell dari perusahaan minyak wangi Quest International, sebuah molekul beraroma melati mempunyai "sebuah atom karbon sebagai pusat yang dikelilingi oleh tiga kelompok yang berbeda: sebuah kelompok dengan tingkat kepolaran yang tinggi, sebuah kelompok dengan tingkat kepolaran yang rendah, dan sebuah rantai karbon yang panjang." Aroma buah-buahan biasanya berasal dari jenis ester, yang dihasilkan di dalam buah ketika alkohol bereaksi dengan asam karbosilat.
Tetapi para ilmuwan tidak selalu dapat memperkirakan aroma yang akan dihasilkan oleh sebuah persenyawaan, karena tidak ada seorang pun yang tahu dengan pasti bagaimana molekul-molekul bereaksi dengan reseptor olfatoris (reseptor pembau) di hidung. Akibatnya, pembuatan minyak wangi dapat melibatkan banyak sekali percobaan.
Sebuah teknik yang dipakai oleh ahli minyak wangi untuk mengetahui susunan kimia dari sebuah aroma dengan tepat adalah headspace technology. Ini dilakukan dengan menempatkan sebuah kaca lengkung di atas sumber aroma tersebut, seperti bunga, dan menganalisa molekul-molekul di dalamnya. Dengan informasi ini, ahli kimia dapat menciptakan lagi wewangian tersebut di labotarium. Dari sana, selanjutnya terserah kepada pembuat minyak wangi dengan keahliannya untuk menciptakan sebuah campuran yang dapat menarik para pembeli.
(diterjemahkan oleh Shirley Deborah)c 2000 Peregrine Publishers, Inc., All Rights Reserved
No comments:
Post a Comment