Mengombinasi Elemen Kebutuhan Modern dan Klasik
Sinar Harapan, 11 Mei 2004
JAKARTA – Ralph Lauren meluncurkan produk Eau de Toilette (EDT) terbaru bertajuk Blue di Hotel Gran Melia, akhir April lalu. Konsep birunya langit, kesejukan tepi pantai, dan hangatnya mentari saling menguat dengan energi dan dominasi ekspresi biru yang ditujukan bagi kaum wanita.
Aroma sejuk, segar dan bergairah adalah inti penampilan Ralph Lauren Blue yang mengombinasi elemen parfum klasik dengan modernisasi wangi bunga yang selaras. Sajian harum yang menggelora dan sensual!
Inovasi terbaru dari Blue menjadi sisi pengalaman Ralph Lauren yang selama 5 tahun menemukan kembali arah pengalaman jagad fashion, style, dan kecantikan.
Sifat kepandaian artistiknya berada pada kemampuan unik mengombinasi kebutuhan umum dan baru, serta modern dan klasik. RL Blue berhubungan dengan suatu testamen magis, yang sederhana sekaligus mendominasi sesuai keampuhan warna biru.
Ungkapan keren dari kehadiran RL Blue, juga mencakup aroma wewangian yang kasual elegan, senada dengan kebenaran modern klasik. Suatu destinasi baru dalam pilihan wewangian dengan impresi menggoda dan mengundang minat. Gairah lanskap eksotik dari kepulauan tropis, esensi keabadian klasik Nantucket, dan wujud sensual Spa.
Bunga mawar digunakan sebagai simbolik yang kekal. Terdiri dari paduan utama Rose de Mai, Tuberose dan Jasmine. Elemen yang cair dan feminin, menambah daya tarik manisnya RL Blue. Ataupun padanan selaras dari bunga lotus, gardenia, jasmine, orange flower dan peony. Bagian wewangian sensualnya berupa aroma Sandalwood, Vetiver, Moss dan Musk.
”Saya ingin menghasilkan wewangian yang memahami sentuhan kesejukan, bening, dan meradiasi cerahnya langit biru,” ujar Lauren. ”Ralph Lauren Blue adalah kesegaran dan beraroma seksi yang ditujukan buat wanita cantik berkeyakinan kuat,” tambahnya.
Seksi dan Berkeyakinan Kuat
Target umum pelanggan RL Blue adalah wanita berusia 20-49 tahun, atau alternatif berusia 25-35 tahun. Mencakup wanita modern dan kontemporer. Seksi dan berkeyakinan kuat, independen. Penyanjung kesehatan, berikut gaya hidup yang aktif di luaran. Di samping selera gaya pribadi yang kasual elegan.
Kemunculan RL Blue menambah arti penting pasar parfum, yang dua tahun lalu telah mencapai nilai 10 miliar dolar. Wanita saat ini memakai jenis wewangian, sedikitnya sampai enam parfum berbeda, dan lebih dari satu merek, dengan satu parfum khusus untuk suatu momen yang istimewa.
Orang telah menggunakan parfum, minyak dan krim di tubuhnya sejak ribuan tahun, utamanya dalam pertumbuhan industri fashion di mana-mana. Mulanya orang-orang Mesir memakai balsam parfum sebagai bagian dari upacara religius, dan sebagian berubah tradisi penggunaannya untuk persiapan bermain cinta.
Myrrh dan Frankincence sejak dulu digunakan untuk aroma atmosfer dalam upacara ritual. Materi lainnya adalah mawar dan permen. Pemakaian krim dari dulu sudah diusapkan ke kulit tubuh. Adalah penting sebagai catatan bahwa kegunaan parfum makin luas saat ini, dan meningkat kebutuhannya sesuai kualitas tinggi aromatherapy, semacam yang dilakukan nenek moyang di masa lalu.
Produk wewangian yang meningkatkan kualitas rasa kulit dan aroma sedap di bagian tubuh memberi gengsi khusus bagi setiap kultur. Tingkat perdagangannya ke berbagai wilayah dunia sekaligus mempromosikan aneka macam materi wewangian, yang notabene memperlebar pilihan jenis aroma yang dihasilkan. Pada perkembangannya orang kian sering mencampur metode tersendiri bagi pemakaian produk aromatherapy di rumahnya. Di hampir setiap rumah sering menggunakan esensi wewangian bunga dan berbagai ramuan.
Namun di masa awal Kristen, parfum sempat menghilang pemakaiannya, dan kembali bangkit di periode pertengahan. Pada era 1600-an, malah wewangian dipergunakan untuk objek produk seperti furnitur, sarung tangan, dan kipas. Di masa Georgian, wewangian non minyak mulai dikembangkan, dan banyak digunakan esensi pelengkap mandi dan berkumur mulut.
Tepat dan Efektif
Pemakaian parfum ternyata memang memerlukan beberapa tips tertentu, agar penggunaannya tepat dan efektif. Dianjurkan pemakaiannya ditujukan buat area penting di sekitar siku dan belakang tumit, pergelangan, leher dan belahan dada.
Pertimbangkan dengan saksama dalam pemakaian parfum di berbagai situasi. Gunakanlah parfum yang sesuai dalam beberapa varian produk. Dimulai dengan jenis gel di saat mandi atau berendam, dan kemudian diusapkan dengan losion tubuh, atau seusai mandi semprotkan dengan materi pewangi yang sepadan. Sebagai tahapan akhir, ada baiknya memakai rangkaian parfum terpilih. Pemakaian losion akan menimbulkan perasaan ekstra spesial dan memanjakan.
Guna menjaga aroma wanginya tetap mantap, harap botol ditutup rapat dan jauhilah dari sinar matahari langsung. Kemungkinan tersebut dengan mudah bisa diketahui, saat parfum disemprotkan atau dituangkan ke telapak tangan, karena wewangian kelihatan pekat di dalam botol.
Sesuai perkembangan produk parfum yang mengikuti gejolak fashion, tercatat puncaknya pada era 1990-an, meski parfum milenia baru sudah meluncur dari 1980-an bersama hadirnya White Linen dari Estee Lauder. Begitu pula aroma memikat dari Eternity dan Dazzling oleh Issey Miyake pada 1992.
Salah satu kesegaran aroma oriental muncul dari Lagerfeld melalui Sun Moon Stars (1991). Juga yang menjadi catatan menarik adalah Safari dari Ralph Lauren di tahun 1990, dengan penampilan botol menawan dan layak dipajang. Lain lagi dengan Organza dari Givenchy (1996) dengan botol berukuran besar, sebagai produk parfum beraroma penuh cinta dan wewangian berdaya tahan lama. Produk wewangian yang saling bersaing dengan Allure dari Chanel (1996) yang hingga kini tetap popular digunakan.
Aroma Baru
Pasar penjualan parfum dengan nilai industri 10 miliar dolar, ternyata demikian ramai berikut konsumen yang mengharapkan berbagai aroma baru, sambil tetap menjaga simbol mistik dan kaidah eksklusivitas, seperti desain produk dari Dior, Guerlain, dan Lancome yang belakangan ini membuat parfum edisi terbatas. Pada tahun 2001 lalu, Dior menghadirkan edisi terbatas bertajuk Remember Me dengan aroma bunga lily.
Kisah menarik berikutnya adalah demikian banyak individu yang sekarang mengoleksi dan mencari berbagai parfum klasik, atau secara khusus berbagai campuran materi minyak wangi. Koleksi parfum klasik yang diminati, minimum diproduksi dari sepuluh tahun silam.
Tren klasik ini mengikuti pendapat sebagian orang menganggap pemakaian parfum modern, sekasar nilai baru dari pergaulan sosial saat sekarang. Kategori pendapat semacam itu mendapat dukungan yang baik. Mereka menilai pemakaian desain parfum yang diproduksi lebih dari 50 tahun lalu, mampu memperbaiki sifat buruk terkini. Suatu kenikmatan lain ketika menikmati parfum masa silam sambil menyelami kedalamannya, kualitas spesial individual, dan perbedaan tajam dengan aroma hari ini.
Namun semua itu bisa berjalan sesuai skenario, apabila kalangan pabrikan menyetop inovasi maju dengan tetap memproduksi parfum favorit di masa lalu. Kemungkinan sepihak yang muskil untuk diharapkan, karena lebih banyak orang yang tetap rindu kedatangan aroma wewangian baru dengan berbagai makna independen dan energetik. (SH/john js).
Wednesday, May 30, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Terima kasih infonya gan.
Lumayan buat nambah elmu.
Parfum Ori
Merek Parfum beraroma bunga Lavender.
----------
Post a Comment