Wednesday, May 2, 2007
Pesona Parfum yang Menyegarkan
BATAM (BP) - Parfum beraneka macam merek tersimpan rapi di dalam rak lemari. Mulai dari Eternity, Senorita Amor, Rumeur, Clinique, Estee Lauder hingga parfum merek Paris Hilton pun terpajang di rak tersebut. Aroma harum menyegarkan segera menyebar keluar begitu tutup botol parfum dibuka. Ruri Ariefida, merupakan pemilik dari puluhan koleksi parfum wangi menyegarkan.
Sebagai kolektor parfum, wanita bertubuh mungil ini memiliki alasan sendiri dalam mengkoleksi parfum tadi. Pesona aroma parfum yang menyegarkan, merupakan alasan wanita yang pernah berkarir di perbankan ini mengkoleksi parfum.
”Banyak orang mengkoleksi parfum lebih karena melihat bentuk botolnya yang unik. Tapi, bagi saya bau harum parfum yang menyegarkan menjadi prioritas dalam setiap botol parfum yang dikoleksi,’’kata Ruri dalam bincang-bincang dengan Batam Pos, Jumat (17/11).
Aroma yang menyegarkan yang menjadi alasan Ruri dalam mengkoleksi parfum, agaknya cukup bisa dimengerti. Sebab, Ruri tidak sekedar mengkoleksi parfum tapi juga menggunakan parfum dalam aktivitas kesehariannya. ”Dengan memakai parfum akan menambah percaya diri dalam pergaulan, selain tentu saja menambah segar setiap beraktivitas,’’akunya. Koleksi parfum yang cukup banyak membuat Ruri kerap memakai parfum yang berbeda dalam setiap aktivitas yang dilakoninya.
Mulai dari aktivitas pengajian, shopping bahkan saat akan tidur pun, parfum menjadi bagian yang tak terpisahkan dari diri Ruri. Saat akan menghadiri acara formal, Ruri memilih untuk memakai parfum yang menyegarkan. Namun, saat akan tidur parfum yang dipilih lebih kepada aroma yang lebih lembut. ”Jadi, tidak hanya waktu ada acara pakai parfum tapi waktu tidur pun parfum tetap dipakai,’’katanya.
Mengenai pemakaian parfum yang berbeda dalam setiap kesempatan, Ruri mengaku, hal tersebut dimaksudkan agar rekannya tidak mengetahui keberadaannya dari parfum yang dipakai. ”Kalau kita pakai satu parfum dalam setiap acara, teman-teman kan bisa tahu kalau kita sudah datang. Jadi, harus ganti parfum dalam setiap kesempatan. Disamping, untuk menghindari kebosanan jika memakai satu parfum,’’ paparnya.
Untuk aktivitas koleksi parfum yang dilakukan Ruri, agaknya ada yang menarik untuk disimak. Sebelum menjadikan satu merek parfum sebagai koleksi, Ruri terlebih dulu akan menggunakan parfum tadi dalam aktivitas sehari-hari. Namun, parfum tadi tidak akan dipakai hingga isinya habis. Sebaliknya, parfum tadi akan disisakan isinya untuk kemudian disimpan menjadi koleksi.
”Kalau sudah tinggal sedikit, maka parfum tadi lantas dipindahkan ke rak lemari bagian atas untuk menjadi koleksi,’’kata wanita murah senyum itu. Mengenai kebiasaan tidak menghabiskan seluruh isi parfum, Ruri mengaku punya alasan khusus. ‘’Kan sayang kalau parfum tadi habis dipakai, jadi sebelum habis ya dijadikan koleksi,’’bebernya.
Tidak heran, dengan cara seperti itu parfum yang dipakai bisa bertahan antara 2-3 bulan. Kebiasaan memakai parfum itu, ternyata tidak sebatas pada Ruri dan suaminya saja. Pasangan Jimmy dan Ruri pun mengenalkan kebiasaannya memakai parfum itu kepada tiga anaknya yang masih duduk di bangku sekolah.
Untuk tiga anaknya, Ruri memilih parfum yang berbeda dengan yang dipakainya. ”Kalau untuk anak, saya memilih jenis parfum anak yang disesuaikan dengan mereka. Dengan memakai parfum, anak-anak akan lebih bersih, segar dan tentu saja percaya diri,’’ akunya. Begitulah, dari sekedar mengenalkan parfum, akhirnya ketiga anaknya tadi lantas terbiasa memakai parfum. ‘’Anak saya bahkan jadi suka memakai parfum dan merasa ada yang kurang kalau tidak memakainya,’’ ucapnya.
Mengenai koleksi parfum yang dimiliki, agaknya Ruri tidak terlalu fanatik terhadap satu merek parfum. Namun, ada kriteria khusus yang diterapkan ketika akan memilih parfum yang akan dikoleksi. ”Yang penting, aroma parfum itu menyegarkan ya pasti akan saya koleksi. Saya tidak terlalu fanatik terhadap satu merek tertentu,’’tambahnya.
Meski tidak terlalu fanatik terhadap satu merek, parfum merek Channel merupakan salah satu merek yang disenangi. Aroma parfum Channel yang menyegarkan dan tahan lama merupakan pertimbangan bagi Ruri sehingga menyukainya. ”Untuk parfum Channel yang saya sukai ialah Channel Platinum Egoiste. Baunya harum dan tahan lama. Tapi kalau suami saya suka Channel Sport,’’katanya memperlihatkan koleksi Channel Platinum Egoiste yang dimilikinya.
Harga parfum Channel terbilang cukup mahal. Satu botol parfum Channel harganya berkisar antara Rp800 ribu hingga Rp1,2 juta. Sungguh, harga yang cukup membuat isi dompet terkuras. Selain Channel, koleksi parfum lain yang dimiliki Ruri ialah merek Eternity. Harga untuk sebotol parfum Eternity pun tidak bisa dibilang murah.
”Saya beli parfum Eternity itu sebotolnya Rp500 ribu,’’katanya. Bagaimana dengan harga parfum yang terbilang relatif mahal? Mengenai harga, Ruri agaknya tidak terlalu mempersoalkannya. ”Bagi saya, yang penting saya suka. Kalau suka pasti akan dibeli,’’ ucapnya. Walau memiliki koleksi parfum berharga jutaan rupiah, namun bukan berarti Ruri tidak memiliki parfum yang harganya hanya ratusan ribu.
Harga termurah koleksi parfum yang dimiliki Ruri ialah Rp200 ribu. ”Kalau harga koleksi parfum saya yang paling mahal itu Rp1,1 juta,’’paparnya. Untuk menambah koleksi parfumnya, agaknya Ruri tidak mengalokasikan dana khusus setiap bulannya. ”Ya, tidak sampai harus mematok belanja parfum sampai sekian ratus ribu atau sekian juta,’’tambahnya.
Begitupun, Ruri tidak sampai harus pergi ke luar negeri untuk membeli koleksi parfum tadi. ”Biasanya beli di Batam saja, tapi kalau suami pergi ke Singapura misalnya ya dibawakan juga parfum yang akhirnya menambah jumlah koleksi saya,’’ tambahnya. Diluar jumlah koleksi parfum Ruri yang jumlahnya lebih kurang 70 buah, agaknya latar belakang ketertarikannya mengkoleksi parfum juga menarik untuk disimak.
”Dulu saya suka bau wangi-wangian yang harum, dan kebetulan almarhum Ibu saya juga menyukainya,’’akunya. Untuk parfum pertama yang dibeli, Ruri memilih parfum beraroma harum melati merek Anais. Parfum pertama tersebut dibeli Ruri dari sebuah toko di Surabaya tahun 1989. Waktu terus berjalan, dari tahun ke tahun kesenangannya mengkoleksi parfum itu terus berlanjut hingga ke bangku kuliah.
Bahkan, setelah bekerja pun mengkoleksi parfum tetap menjadi pilihan utama bagi Ruri. ”Setelah bekerja, saya membeli parfum yang harganya Rp200 ribu di Nagoya. Ketika kuliah pun saya sudah punya koleksi parfum walau jumlahnya hanya 3-4 buah saja,’’pungkasnya.(hda)
Batam Pos, Minggu, 19 November 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment