Google
 

Friday, June 8, 2007

Terapi Wangi-wangi yang Bisa Jadi Solusi

Kompas, 14 Juni 2006



Memanjakan tubuh dengan aromaterapi bukan lagi barang baru. Tetapi, ternyata banyak hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan terapi ini. Apa saja?

Aromaterapi seringkali diartikan sebagai segala jenis terapi dengan memakai beragam aroma/wewangian. Bahkan, deterjen atau pewangi lantai yang diberi pewangi pun sering dianggap sebagai aromaterapi.

Benarkah demikian?

Menurut dr. Rachmi Primadiati, MN.Med, DArom, Dherb.Med, CIDESCO, CIBTAC, BABTAC, spesialis kecantikan dan medical aromatherapyst, tidak semudah itu menganggap semua harum-haruman sebagai aromaterapi. "Aromaterapi itu satu teknik terapi menggunakan minyak esensial tumbuhan. Ada yang dihirup, diminum, dioleskan, atau dipijatkan."

Manfaat aromaterapi juga tak sekadar perawatan kecantikan atau merilekskan tubuh. Ada fungsi lain yang lebih ’mulia’, mengobati tubuh dari penyakit-penyakit ’serius.’ Tetapi jangan salah, lo. Tak semua wewangian bersifat menyembuhkan.

"Hanya yang dari minyak esensial hasil penyulingan dan perasan bagian-bagian tumbuhan aromatik saja yang menyembuhkan," jelas Rachmi.

Menurut Rachmi, layanan aromaterapi yang banyak diberikan pusat-pusat kecantikan sifatnya tidak untuk mengobati, melainkan sekadar relaksasi dan menyegarkan. "Tak semua orang cocok dengan semua minyak esensial. Mereka juga tidak memperhitungkan dosis yang tepat."

Untuk keluhan saluran napas dan emosi, misalnya, cara paling pas adalah dihirup. Keluhan saluran pencernaan lebih baik memakai bahan yang diminum. Sedangkan untuk kasus-kasus kulit dan menyeimbangkan fungsi-fungsi organ tubuh, dengan pengolesan plus pijatan. "Agar tak meleset khasiatnya, lakukan di bawah pengawasan orang yang punya pengetahuan dasar kedokteran dan aromaterapi, atau orang yang sudah mempelajari aromaterapi secara khusus."

DITERIMA TUBUH

Berbeda dengan obat kimiawi sintetis, pemakaian minyak esensial tumbuhan tidak dianggap benda asing di dalam tubuh, sehingga tidak memperberat kerja organ-organ tubuh. Menurut Dr. Dietrich Gumbel, Ph.D, penulis buku Principles of Holistic Skin Therapy with Herbal Essence, tumbuhan memiliki komposisi yang sama persis dengan manusia.

Menurut Gumbel, minyak esensial akan masuk ke sirkulasi tubuh. Minyak esensial yang dioles di kulit akan terserap masuk ke lapisan kulit dalam, mencapai sirkulasi darah dan menuju organ sasaran untuk berefek.

Sejauh ini, semua penyakit bisa disembuhkan dengan metode aromaterapi medis, baik secara langsung maupun diintegrasikan dengan cabang ilmu kedokteran lain, khususnya antar-cabang kedokteran naturopati.

Untuk pengidap jantung koroner, misalnya, pasien akan dibantu aromaterapi yang dikombinasikan dengan hidroterapi (terapi dengan air, misalnya spa) untuk mengurangi sumbatan. Sedangkan pada pasien stroke, fungsi pengobatan aromaterapinya adalah membantu memperlancar sirkulasi darah, getah bening, memperkuat fungsi saraf, dan menambah kekuatan otot.

Di Amerika dan Eropa, terapi aroma sudah diakui sebagai cabang ilmu kedokteran dan masuk ke dalam bidang ilmu naturopati. "Bahkan di negara-negara Eropa dan Amerika, pengobatan dengan cara alami sudah dapat di-cover oleh asuransi, lo," cetus Rachmi yang lama tinggal di Amerika dan Eropa ini.

Meskipun secara mendasar pengobatan aromaterapi berbeda dengan cara pengobatan konvensional, namun dalam proses pemeriksaannya sama saja. "Jika diperlukan, tetap dilakukan pemeriksaan laboratorium, MRI, atau rontgen."

LANGKAH-LANGKAH BERTERAPI

Ikuti langkah-langkah berikut ini agar terapi aroma jadi lebih bermanfaat.
  • Pakailah minyak esensial yang sudah diencerkan agar tidak mengiritasi kulit.
  • Gunakan tak lebih dari 5-8 tetes untuk air sebanyak tigaperempat bathtub dan berendamlah selama 15-20 menit.
  • Jika mata teriritasi minyak esensial yang pekat, basuh dengan susu murni. Kandungan lemak dalam susu bisa mengurangi iritasi, khususnya di mata.
  • Gunakan minyak zaitun atau minyak nabati lain untuk mengurangi rasa panas yang
  • mungkin ditimbulkan oleh beberapa jenis minyak esensial, seperti peppermint.
  • Jika tertelan tanpa sengaja, minum susu banyak-banyak atau makan roti yang dikunyah hingga lembut. Jika menimbulkan masalah serius, segera hubungi dokter.
  • Mengonsumsi minyak aromaterapi secara oral harus di bawah pengawasan dokter spesialis aromaterapi. Beberapa minyak esensial amat berbahaya jika dikonsumsi.
  • Dianjurkan menikmati hirupan aromaterapi sambil memejamkan mata karena akan membantu membangun imajinasi untuk memaksimalkan kerja minyak esensial yang dipakai. Jangan memakai minyak aromaterapi terlalu dekat dengan mata.
  • Beberapa minyak tertentu ­ misalnya minyak mint ­ menyebabkan insomnia. Jangan menggunakannya pada malam hari, kecuali jika Anda ingin melek semalam suntuk.
MAHAL TAPI CESPLENG

Tidak semua tumbuhan bisa mengeluarkan minyak esensial. Hanya tumbuhan berbau wangilah yang mengeluarkan minyak seperti ini. Sumbernya bisa dari kelenjar tertentu di dalam akar, umbi, batang, daun, buah, biji, atau bunganya.

Minyak esensial jahe, dihasilkan kelenjar yang terdapat pada umbinya, sedangkan mawar ada di bunga serta batangnya. Minyak ini bisa disebut sebagai life force dari tumbuhan, dan kadarnya hanya 0.01-0.1 persen saja. "Diperlukan tumbuhan dalam jumlah banyak untuk menghasilkan minyak esensial yang cukup. Misalnya, untuk satu sendok makan minyak esensial mawar (sekitar 10 cc), diperlukan 100 kg bunga," papar Rachmi.

Tak heran, jika harga minyak esensial yang sudah dipakai lebih dari 6 ribu tahun lalu oleh bangsa Romawi, Yunani, dan Mesir ini jadi mahal dan sangat pekat. Manfaatnya juga 100 kali lebih kuat dibandingkan tumbuhan segar.

SESUAI SIFAT

Berobat ke dokter ahli aromaterapi pun berbeda dengan berobat ke dokter biasa. Butuh setidaknya 45 menit untuk wawancara karena dokter harus tahu sifat dasar si pasien.

"Minyak esensial dari tumbuhan tertentu hanya cocok untuk orang dengan karakter tertentu pula," ujar Rachmi yang aktif di American National Cosmetology Association ini.

Diagnosa baru bisa diambil setelah dokter mengorek segala sesuatu tentang diri si pasien, termasuk karakter, pola hidup, pola makan, dan cara menyelesaikan persoalan hidup. Ada dua tipe kepribadian, yakni:

Kepribadian Tipe A/ agresif, pemarah, tak sabar, aktif, mudah stres/ relaxing atau calming/ camomile, jasmin, rose

Kepribadian Tipe B/ Kalem, tenang, depresif, introvert/ uplifting atau stimulating/ basil, lemon, violet

Misalnya, jika Anda termasuk tipe A, lantas diberi minyak esensial buah pala untuk mengobati sakit kepala. "Alih-alih sembuh, sakitnya malah semakin menjadi, karena pala bersifat stimulating. Seharusnya diberi minyak esensial yang sifatnya menenangkan, misalnya lavender," papar Rachmi yang memperdalam ilmu perawatan aromaterapi dan obat herbal di International College for Natural Science, London, Inggris.

Jika orang dengan tipe B sakit kepala, jangan diberi minyak esensial yang sifatnya menekan. "Selain pusingnya bakal tetap ada, dia pun akan merasa semakin depresi," imbuhnya.

Beragam akibat bisa ditimbulkan dari kesalahan pemberian jenis atau dosis minyak esensial. Dampak tersebut bisa ringan (misalnya iritasi kulit), bisa pula berat (misalnya keguguran kandungan).

Penggunaan minyak esensial bisa dilakukan beberapa cara, tergantung kebutuhan. Bisa dihirup, dioleskan ke kulit, atau dimasukkan ke dalam tubuh. Lavender, misalnya, jika diberikan tak sesuai dosis, bukannya akan menenangkan dan membuat mudah tidur, tapi malah membuat kita terjaga semalaman karena mata tak mau diajak terpejam. (Nova)

No comments: